Ujung Kampung

Uncategorized

Pohon Sawo

Pohon sawo

Dari berbagai sumber yang saya dapatkan, jenis sawo terdiri dari beberapa jenis: Sawo Mentega, Sawo Manila, Sawo Kecik, dan Sawo Duren.

Sawo Mentega
Sawo mentega, sawo ubi, sawo belanda, alkesah atau kanistel (Pouteria campechiana) adalah sejenis buah sawo yang berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Meksiko bagian selatan. Nama spesiesnya merujuk pada nama kota Campeche di Meksiko, tempat asli tumbuhan ini tumbuh. Daun pada pohon sawo mentega memiliki warna hijau mengkilap mengumpul di bagian ujung ranting. Buah Sawo mentega memiliki bentuk gelendong, bulat telur, bulat telur sungsang, hingga bulat dengan bagian ujung berparuh dengan kulit tipis kaku dan berwarna kuning ketika sudah masak. Selain bagian kulit buah yang berwarna kuning, daging buah ini juga berwarna kuning dengan biji berwarna coklat besar.

Buah alkesah di Indonesia biasanya dimakan begitu saja setelah masak, sebagai buah segar. Namun di banyak tempat di negara lain, daging buah yang mirip dengan ubi kuning ini dicampur dengan garam dan lada, sari jeruk, atau mayones, dan dimakan segar atau setelah sebentar dipanaskan. Buah ini memiliki daging dengan tekstur dan rasa yang mirip dengan ubi rebus atau tapai singkong. Daging buah kanistel juga kerap dihaluskan dan dijadikan campuran es krim atau susu kocok (milkshake).

Buah sawo mentega yang kaya gizi kerap dicampurkan ke kue-kue sebagai pengganti labu: dalam puding, kue dadar (pancake), kue pai ‘labu’, dan bahkan juga dijadikan selai untuk mengolesi roti.

Kayunya yang berwarna coklat keabu-abuan hingga kemerah-merahan bertekstur halus, kuat, keras, dan berbobot sedang hingga berat; baik untuk membuat papan atau balok. Di Amerika Tengah, lateksnya disadap untuk campuran getah sawo manila, dijadikan bahan permen karet. Pohon alkesah sering pula ditanam sebagai peneduh atau penghias taman.

Sawo mentega telah dibudidayakan di banyak negara lain, seperti di Nikaragua, Panama, dan juga Kuba. Dari Kuba, pohon buah ini dibawa ke Filipina pada 1915, dan menyebar ke bagian lain Asia Tenggara. Kanistel juga banyak ditanam di Seychelles. Kini sawo mentega telah diperkebunkan di Filipina dengan hasil yang baik.

Sawo Manila
Sawo Manila (Manilkara zapota) adalah jenis pohon buah yang berasal dari famili Sapotaceae yang memiliki umur panjang. Sawo memiliki banyak nama di Indonesia. Sawo ini warnanya coklat rasa buahnya manis jika masak, di dalam daging buah ada bijinya berwarna hitam berbentuk lonjong yang biasa disebut Sawo coklat.

Buah Sawo seperti buah buni dengan tangkai pendek berbentuk bulat, bulat telur atau jorong. Buah sawo memiliki kulit tipis berwarna coklat kemerahan sampai kekuningan dengan sisik-sisik kasar berwarna coklat dengan dibagian ujung biasanya ada tangkai putik yang mengering. Daging buah sawo lembut memasir berwarna coklat kemerahan hingga kekuningan, memiliki rasa yang manis dan mengandung banyak air dengan bagian dalam terdapat biji lonjong serta pipih berwarna hitam atau pun kecoklatan mengkilap. Daun pohon buah ini tunggal dengan letak berseling atau mengumpul di ujung ranting, warna daunnya hijau tua mengkilat berbentuk bulat telur jorong hingga agak lanset.

Sawo manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia. Sawo disukai terutama karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut.

Kebanyakan buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar sebagai buah meja. Akan tetapi sawo dapat pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke dalam es krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau difermentasi menjadi anggur atau cuka. Getahnya dapat dijadikan lem ataupun pernis.

Getah pohon sawo disadap di Amerika, dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet alami. Getah ini juga diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai pengganti getah perca dan bahan penambal gigi.

Kayu sawo berkualitas bagus, tergolong kayu keras dan berat, dengan tekstur halus dan pola warna yang menarik. Kayu ini terutama disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran, termasuk untuk pembuatan patung, karena sifatnya yang mudah dikerjakan dan mudah dipelitur dengan hasil yang baik. Kayu sawo memiliki keawetan yang baik, tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu ini juga merupakan favorit anak-anak di Jawa untuk membuat gasing.

Kulit kayunya menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup (ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin yang terkandung pada kulit batang), demam (tanin dan biji), dan bahan bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga). Menurut penelitian yang dikutip Setiawan Dalimartha bahwa secara in vitro, ekstrak daun sawo manila dengan kadar 0,5%, 1%, dan 2% dapat meningkatkan kelarutan batu ginjal dan garam kalsium lainnya. Diketahui juga, bahwa daya larut ekstrak metanol lebih besar daripada ekstrak air.

Tanaman ini diperkirakan berasal dari Amerika tropis -seperti Guatemala, Meksiko, dan Hindia Barat- dan di Jawa, tumbuhan ini bisa didapati di dataran rendah. Para penjajah bangsa Spanyol membawanya dari Meksiko ke Filipina, dan kemungkinan dari sana menyebar ke Asia Tenggara.

Kini sawo manila telah ditanam di banyak daerah tropis di dunia. Koleksi plasma nutfah sawo manila terdapat di Los Banos (Filipina), Queensland (Australia), India, Kuba, Brasil, Kosta Rika, Florida dan Hawaii (Amerika Serikat) dan beberapa negara lain.

Sawo Kecik
Sawo kecik (Manilkara kauki) adalah sejenis tanaman buah dari suku Sapotaceae (sawo-sawoan). Sawo ini sering disebut juga sawo jawa. Buah sawo kecik berbentuk bulat telut atau bulat telur sungsang dengan ukuran kecil dengan rasa manis dan ada juga yang agak sepat. Bagi orang Jawa, sawo kecik memiliki arti sarwa becik atau serba baik.

Sawo kecik  adalah sejenis tanaman penghasil buah pangan anggota suku sawo-sawoan atau Sapotaceae. Tumbuhan berbentuk pohon ini biasanya berfungsi sebagai tanaman hias pekarangan dan pelindung. Pohon ini menyukai dataran rendah hingga sedang.

Pada masa revolusi kemerdekaan, pohon sawo kecik di belakang keraton Yogyakarta menjadi tempat berkumpul para pejuang. Menurut Hardi, salah satu tokoh Partai Nasional Indonesia dan pernah menjabat wakil perdana menteri I, jika hendak melapor Sultan Hamengkubuwana IX di keraton, para pejuang menyamar sebagai abdi dalem dengan berpakaian Jawa, lalu berkumpul di bawah pohon sawo kecik di belakang keraton.

Para pengikut Pangeran Diponegoro konon menanam pohon sawo. Pohon sawo menjadi penanda jejak dan jaringan para pengikut Pangeran Diponegoro yang tersebar di berbagai wilayah di pulau Jawa.

Sawo Duren
Sawo Duren (Chrysophyllum cainito) adalah salah satu jenis buah yang berasal dari suku Sapotaceae. Pohon sawo duren daunnya berwarna coklat keemasan, buahnya memiliki bentuk bulat atau bulat telur sungsang yang memiliki warna putih, hijau kekuningan hingga ungu dengan kulit agak tebal dan daging buah berwarna putih atau ungu.

Sawo duren umumnya dikonsumsi sebagai buah segar, meski juga dapat digunakan sebagai bahan baku es krim atau serbat (sherbet). Pohon sawo duren menghasilkan buah setelah berumur 5-6 tahun, dan biasanya musim puncak buah itu di Jawa terjadi pada musim kemarau.

Banyak bagian pohon yang berkhasiat obat; misalnya kulit kayunya, getah, buah dan biji. Rebusan daunnya dipakai untuk menyembuhkan diabetes dan rematik. Dari pepagannya (kulit kayu) dihasilkan obat kuat dan obat batuk.

Pohonnya kerap digunakan sebagai tanaman hias dan peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Kayunya cukup baik sebagai bahan bangunan. Dan cabang-cabangnya yang tua dimanfaatkan untuk menumbuhkan anggrek.

Sawo duren berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Hindia Barat. Karena manfaatnya, kini sawo duren telah menyebar ke seluruh daerah tropis. Di Asia Tenggara, sawo duren banyak ditanam di Filipina, Thailand dan Indocina bagian selatan.

Manfaat Buah Sawo: Memperlancar pencernaan dan mengobati sembelit, Menjaga sistem kekebalan tubuh, Meningkatkan energi, Mengobati peradangan, Menyuplai asupan cairan pada tubuh, Menghindari kanker, Membuat mata sehat, Memperkuat tulang, Mencegah sariawan dan Mengurangi resiko kerusakan pembuluh darah.

Pohon Sawo
 
Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah sawo_2.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *