Sepenggal Cerita di Bumi Hang Nadim Batam
17/12/2020
Pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Hang Nadim. Meski lelah masih terasa, saya bersyukur bisa hadir kembali di kota ini. Perjalanan panjang dan tiga hari mengikuti workshop di Jakarta memang cukup melelahkan. Kedatangan saya di batam bersama rekan-rekan dalam rangka tugas kantor.
Kota Batam yang dikenal Singapura-nya Indonesia adalah kota yang menawarkan berbagai ragam keindahan. Batam kerap disebut kota sejuta harapan. Mayoritas warga Batam adalah perantau. Tak heran banyak perantau mengadu nasib, namun banyak pula yang memutuskan kembali pulang. Kehidupan di Batam cukup keras, tak semudah yang dibayangkan, tutur salah seorang sopir grab.
Empat hari di Bumi Hang Nadim, banyak inspirasi dan pengalaman menarik dituliskan dalam catatan tersendiri. Saya terus menjaga semangat agar ide-ide selalu hadir. Berangkat dari nol menuju pencapaian cita-cita bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan dan dan rintangan.
Roda kehidupan terus berputar. Kita tak tau nasib yang akan datang. Terus berjuang dan nikmati saja perjalanannya. Meski tertatih, saya tak meminta menyusuri jalan yang mulus. Saya hanya berdo’a diberi ketabahan menyusuri jalan berliku yang bertaburan kerikil tajam. Meski beban semakin berat, saya pun tak meminta memikul beban yang ringan. Namun terus berdo’a diberi kekuatan dan ketabahan.
Pada malam hari bersama rekan-rekan menikmati kuliner di Harbour bay. Rasa lelah seperti tak terasa menikmati keindahan Batam di malam hari.